Di bawah ini ada beberapa foto contoh ayam kodok untuk hantaran maupun untuk angsul-angsul. Konon katanya kalau hantaran itu dibawa oleh pihak laki-laki sedangkan kalau angsul-angsul adalah balasan dari pihak perempuan.
Misalnya contoh di atas, adalah paket ayam kodok hantaran. Di pesan oleh tetangga dan untuk tetangga hehehe. Aku bilangnya pek-nggo atau nge-pek tonggo, atau dapat tetangga. Yap, yg pesan masih tetangga sekomplek untuk tetangga sekomplek juga. Enaknya model begini adalah, deket ke acaranya dan gak pakai macet :)
Karena paket hantaran tau angsul-angsul biasanya gak langsung dimakan, jadi untuk kentangnya aku ganti dengan mashed potato keju.
Kalau gambar kedua ini adalah pesanan ayam kodok hantaran dengan wadah yang diktrim dari pemesan. Supaya seragam dengan hantaran yang lainnya. Oke , tenang saja, bisa diatur kok. Jadi bisa saja dengan cara begitu, nanti tinggal di potong dengan harga kemasan hantarannya. Isinya mah sama saja ya, ada ayam kodok, ada sayuran, ada stoples kava cantik untuk tempat saus ayam kodoknya.
Di 3 gambar terakhir ini adalah rangkaian gambar ayam kodok yang dibuat dari ayam kampung. Sebetulnya ya hanya 1 ayam kodok ayam kampung tetapi pingin ngasih tahu transformasi ayam kampung ini :)
Sebetulnya beberapa bulan sebelumnya bu Rini ini memesan juga ayam kodok dengan ayam kampung untuk angsul-angsul. Saat itu adalah pertama kalinya aku buat ayam kodok ayam kampung jadi gak pengalaman. Dapat ayam yg ukuran nomer 2 (ukuran nomer 1 yang paling besar sudah habis) dan jadinya ayam kodoknya mini banget dan aku gak puas dengan hasilnya.
Saat bu Rini pesan lagi, aku sudah punya teman seorang peternak ayam kampung yg insya Allah amanah (salah satu penyebab aku agak segan beli ayam potong di pasar adalah, aku ragu-ragu dengan pemotongan mereka). Jadi pesan lah aku 3 ekor ayam kampung dengan ukuran jumbo. Ukuran jumbo di sini adalah berat bersihnya minimal 1 kg. Dan memang betul, saat itu 3 ekor ayam kampung yg diktrim ke rumah beratnya 1,03 kg, 1,07 kg, dan 1,1 kg. Dan dari 3 ayam kampung itu semuanya berhasil aku ambil kulitnya dengan baik (alhamdulillah) tapi daging filletnya hanya bisa untuk 1 ekor ayam kodok såja saudara-saudara :(
Jadinya dari fillet daging 3 ekor ayam kampung itu aku masukkan semuanya ke dalam kulit ayam kampung terbesar (1,1 kg) ditambah dengan 4 butir telur ayam, maka jadilah ayam kodok ayam kampung yang....bohayyy abisss...
Saat mentah penampakan ayamnya mirip dengan ayam kodok dengan ayam negeri, tapi pas 1 jam pertama di oven aku kaget banget dengan trasnformasinya. Ayam kampungnya nungging dengan sukses. Alhamdulillah kulit ayam kampung relatif liat jadi gak khawatir kulitnya akan pecah.
Jadi, begitulah ceritanya bagaimana ayam kodok ayam kampung ini terhidang sebagai salas satu buah tangan untuk angsul-angsul.
Berminat juga ? Bolehlah WA ke 0818-222-771 (Rina).
Ditunggu orderannya ya.
No comments:
Post a Comment